Sunday, November 21, 2010

PUISI ERTI SEBUAH PENGORBANAN


bersama warkah ini,

aku berdiri di hadapan kalian,

bukanlah aku pujangga hendak bermadah bicara

bukan juga malaikat hendak menyata sempurna

tetapi aku hanyalah sebahagian kamu

yang bersuara untuk peringatan bersama


langit sudah kusam

mentari telah malap

bulan hilang cahaya

bumi merajuk dengan kerosakan yang berada di atasnya

manusia mengkerunyuk sejadah dan doa

mengangkat dahi dari sujud, melurus tubuh dari ruku’

berpaling daripada Yang Esa

menurut hawa nafsu mereka

“Ini modenisasi, yang itu adalah ortodok, mundur!” itu laungan mereka

maka rosaklah bumi hasil perbuatan tangan-tangan manusia


itu realiti, yang kita akan jumpai

tolehlah kanan dan ke kiri

terselit di dalam skrip drama, terlaung dalam lagu dan irama

wujud dalam paradigma ummah

virus halus, merobek moral dan menghancur suasana


sekelompok manusia hanya bijak menuding jari

ini perbuatan illuminati, ini semua kerja freemason

sedang jahiliyyah memang adalah musuh,

sekelompok manusia hanya tahu berdebat teori,

kalian salah, kami benar, kalian silap, kami betul

sedang yang ditikam adalah saudara sendiri

tatkala musuh memusnahkan pintu-pintu kita

merayap menyusup menjajahi roh dan minda, meletakkan dunia di tangan mereka

sedang kita

praktisnya tiada, geraknya tidak seberapa,

satu perkara telah hilang

pengorbanan, itulah namanya


jangan kau bangga dengan Islam yang kau ada

jika diri kita tidak mampu berkorban

maka itu tanda mandulnya iman

iman yang subur, adalah iman yang membuahkan amalan

bukan perdebatan dan sengketa

tetapi praktis dan gerak kerja


lihatlah keluarga ibrahim

apa kau hitung titis peluh ketua keluarganya,

yang merentas sahara untuk menyembelih seorang anak

atas hanya satu sebab yang jelas dan dia percaya

Perintah Allah Yang Maha Mengetahui Segala


Lihatlah keluarga ibrahim

apa kau lihat sopannya Ismail

yang merebahkan dirinya dan bersedia

untuk ditarah leher ditarik nyawa

atas hanya satu sebab yang jelas dan dia percaya

Perintah Allah Yang Tidak Akan Menzalimi HambaNya


Lihatlah keluarga Ibrahim

apa kau lihat tabahnya Hajar

membesarkan anak di tengah padang pasir

ditinggalkan suami di tengah hangat

dan melihat anak diambil pergi untuk disiat

atas hanya satu sebab yang jelas dan dia percaya

Perintah Allah Yang Tidak Akan Sesekali Memungkiri JanjiNya


Oh, dan lihatlah diri kita semula

hamba hina dari lumpur busuk

sedang nikmatNya tidak terhitung buat kita

namun selimut lebih kita cinta

ego lebih kita sayang

hawa nafsu lebih kita percaya,

membuatkan tubuh menjadi berat

hatta solat dilewat-lewat

apatah lagi yang lebih besar dan lebih berat?


saban tahun

kita hanya tahu berhari raya menyembelih binatang

tetapi kita tidak pernah tahu

bagaimana menyembelih jahiliyyah di dalam diri


bersama warkah ini,

aku berdiri di hadapan kalian,

berbicara akan pengorbanan

untuk diriku dan kita bersama

agar Adha kita tidak berlalu sebagai pesta perayaan

bahkan

satu titik untuk melakukan perubahan


~Hilal Asyraf~


Puisi ini aku ambil dari http://ms.langitilahi.com/puisi-erti-pengorbanan/


ya sangat setuju dengannya...jangan hanya debatkan teori tapi ayuh melangkah untuk beraksi! praktikal tak semudah teori...tapi itulah hakikatnya.. dan aku sememangnya masih bertatih, masih dalam kepompong mahu mengepakkan sayap demi menceriakan alam ini...tapi insyaAllah aku akan menjadi antara rama2 yang mewarnakan lagi bumi Ilahi ini...insyaAllah!



0 comments:

Post a Comment