Saturday, March 24, 2012

SEMANGAT ITU

Bismillahirrahmanirrahim…

483246_380002998690041_107299275960416_1385330_1589035453_n

Tarikh ini tarikh syahidnya seorang hamba Allah

Syekh Yasin, nama lengkapnya Syekh Ahmad Ismail Yasin lahir tahun 1938 di desa Al-Jura, sebelah selatan kota Gaza, syahid pada saat sedang puasa sunah Senin- Kamis, hari Senin, 1 Shafar 1425 H/ 22 Maret 2004 M karena ditembak dengan tiga bedilan roket dari helikopter Apache tentera Israel.setelah melaksanakan sholat subuh berjama’ah di masjid Al-Mujama’ Al-Islami, Gaza.

THE LAST MOMENT OF HIS LIFE:

Sheikh Yassin  performed his ablution, read some verses from the Holy Qur'an and supplicated for God to liberate Palestine from the Zionist occupation.The wheelchair-bound spiritual leader of the Palestinian resistance group Hamas was then helped by two associates to Mujamah Al-Islami mosque, only 200 meters from his home. There he waited until the dawn Adhan [call for prayer] was raised (around 03:00 GMT).

After prayers, worshippers flock to greet him and inquire after his health, as if they were giving him a farewell.

The Criminal hand came down to destroy the silence of the dawn prayer. The aircrafts fired three rockets at the paralyzed man. They wanted to put an end to his beliefs. Instead, they rose over the clouds and showered down on those thirsty for water. Despite the thunder or treachery, the good people received the water gladly. Sheikh Yassin's death burned millions of hearts; but it also instilled his beliefs in millions of hearts. Sheikh Yassin’s beliefs live after his death.

The Accident

The founder and the spiritual leader of the Islamic Resistance Movement (Hamas), Sheikh Ahmed Yassin was killed on the break of day (Monday March 22 2004) while being wheeled out after the early morning prayer from a mosque near his house in Al Sabra neighborhood, southwest of Gaza City.

As soon as his bodyguards put him into his car, a Zionist Apache helicopter fired three missiles at the car he was struck by 3 missiles and died instantly, along with two of his bodyguards and five other bystanders. More than a dozen people were injured in the attack, including two of his sons. For most Muslims, Sheikh Ahmad Yassin represented a symbol of resistance against a evil Zionist occupation.

----

Dalam suatu khutbahnya, Syekh Ahmad Yasin pernah berkata:

Umat ini tidak akan pernah memiliki kemuliaan dan meraih kemenangan kecuali dengan Islam. Tanpa Islam tidak pernah ada kemenangan. Kita selamanya akan selalu berada dalam kemunduran sampai ada sekelompok orang dari umat ini yang siap menerima panji kepemmpinan yang berpegang teguh kepada Islam, baik sebagai aturan, prilaku, pergerakan, pengetahuan, maupun jihad. Inilah satu-satunya jalan. Pilih Allah atau binasa!

Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS: Al-Imran/3: 126).

------

Pagi tanggal 22 MAC 2012. Aku bangun seusai solat subuh, seperti biasa, on kan latop. Bila internet connected, macam biasa facebook ruang pertama ditatap.

Kulihat post pertama, gambar dan kata-kata mengenang syahidnya hamba pejuang Allah ini.

Aku menangis laju. Seperti tiba-tiba air mata mencucur keluar laju.

Hati terasa sangat sakit. Bukan kerana benci pada Zionis, sebab tiada makna untuk menangis menjadi lemah! Makin lama makin kuat,makin sakit, sehingga aku sedar jika mahu dibandingkan diri ini….

Ternyata ujian kesenangan dan kelapangan yang Allah beri lebih bahaya dari mereka yang sedar dan berjuang mati-matian di jalan Allah.

Kekadang diri ini timbul perasaan takut, timbul juga persoalan apa benar apa yang sudah kulakukan? dan apa saja yang boleh kulakukan?

Namun, kuulang kata2 syeikh yassin: Pilih Allah atau binasa!

Hidup ini satu peperangan. Menang atau mati syahid! tak kira dalam apa jua…

wallahua’lam.

0 comments:

Post a Comment